Senin, 30 Januari 2012

Fenomena "Pulau Pindah/Pulau Jalan/Tanah Jalan"

Ada kejadian unik yang menyita perhatian masyarakat pasca banjir besar di Serang Januari 2012 ini. Masyarakat menyebut fenomena itu dengan Pulau Jalan/Pulau Pindah/Tanah Pindah. Sehingga ratusan bahkan ribuan orang menyerbu lokasi kejadian unik itu sekedar melepas penasaran. Lokasi kejadian ini berada di Kampung Dahu Desa Parigi Cikande Serang Banten.

Bukan suatu hal yang aneh bila berita di masyarakat berkembang dari A menjadi C bahakan Z. Sehingga berita pulau pindah itu berhasil menyedot massa untuk mengunjunginya.

Pulau Pindah yang diyakini sebagian masyarakat ada kekuatan Ghaib yang memindahkannya, sebenarnya adalah kejadian yang dapat dipahami secara ilmiah (rasional).

Di lokasi pesawahan tersebut memang terdapat rawa yang sudah ada sejak puluhan tahun lalu. Yang mana di atas rawa tersebut biasa tumbuh rerumputan yang menebal dan semakin tebal seiring bertambahnya waktu bertahun-tahun, tumpukan rerumputan yang menebal itu dikenal dengan istilah EMBEL di kalangan masyarakat setempat. Penulis sering bermain ke tempat itu waktu Sekolah Dasar, dan biasa menginjak Embel tersebut dengang berlari (seperti meringankan tubuh), karena kalau berjalan pelan kaki kita akan terperosok kedalam mengingat di bawah embel adalah air yang dalam....
Karena lamanya proses alam tersebut sehingga memungkinkan embel itu menjadi luas dan mampu menahan pohon berdiameter 30cm untuk tumbuh dengan ajeg...
Embel tersebut pada hari-harinya tidak dapat "jalan" karena walaupun di bawahnya air, tetapi sebagian embel di tepi darat menyatu dengan daratan, jadi seperti perahu ditambatkan ke darat. ditambah volume air yang cenderung konstan.
Banjir kemarin telah menyulap segalanya, volume air yang besar dan ketinggian air rawa naik hampir 2 m sehingga merendam seluruh area pesawahan dan rawa yang ada di lokasi tersebut. Dengan naiknya permukaan air rawa, maka embel itu pun ikut naik karena memang mengapung di atas air, dengan tiupan angin "perahu besar" itu pun berjalan sejauh -+ 1km dari tempatnya semula. Kemudian air surut maka Pulau itu mendarat diatas sawah yang sedang ditumbuhi tananman padi, gegerlah ada Tanah Berjalan seluas 100m x 30m dengan Pohon besar ikut diatasnya.

Tapi memang Allah tidak pernah berbuat sesuatu yang sia-sia, dengan kejadian itu spontan mengangkat perekonomian masyarakat, setidaknya dengan membuat warung dadakan, tempat parikir, wc umum dll. Tentu segala sesuatu ada hikmahnya, asal jangan ditambah informasi yang menyesatkan. Wallahu A'lam.


1 komentar:

  1. Mitos pulau ajaib itu sudah tersebar, yang kadang masyarakat berpikir di luar logika.
    memang secara geografi pun dapat dianalisis adanya perpindahan (transfortasi) Massa yang ada di atas tumpukan air tersebut .....
    kejadiannya pada saat air pasang membawa tumpukan tanah dan berbagai pohon di atasnya (tanah gambut = embel) ke daerah sekitarnya sehingga terkesan adanya pulau pindah.

    BalasHapus